Sanjak Soetan Koemala Boelan yang dicatat dalam buku hariannya pada tahun 1920:
Di dalam pangkat rasanya goyang,
Diri dibuat seperti wayang,
Pangkat emas di pegang moyang,
Kini berubah menjadi loyang
Harapanku rasanya belumlah putus,
Anak dan cucu, mari kuutus,
Tuntutlah bela, biar meletus,
Seranglah musuhku sebagai petus,
Siapa musuhku, engkau mengerti:
,,itulah dia pemakan upeti”
Tempat ayahmu berbuat bakti,
,,Amoklah dia, sampai wai mati
Sanjak Soetan Koemala Boelan pada tahun 1925:
“Sekarang dunia perlu berhemat,
Vlootwet perlulah amat,
Kapital Hindia biar selamat,
Sampai kepada hari kiamat.
Dimanakah Keizer, Koning dan Raja,
Tinggal kuasa terus sahaja ?
Biar berbenteng batu dan waja,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Salam Sejahtera, Assalamualaikum: